Rumah Kosong Memiliki Kelembaban yang Tinggi
Hal ini dapat disebabkan karena rumah kosong tidak memiliki sirkulasi udara yang kuran baik. Coba bandingkan dengan rumah yang berpenghuni yang setiap hari setidaknya membuka pintu dan jendela yang dapat membuat sirkulasi udaranya lebih baik. Intensitas cahaya yang masuk ke dalam rumah juga dapat mempengaruhi tingkat kelembaban. Rumah yang mendapatkan sinar matahari yang baik, kelembabannya lebih rendah dan akan lebih terjaga. Dengan kelembaban yang tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat mempercepat kerusakan pada beberapa bagian rumah dan tentunya akan berdampak buruk, seperti bahan yang terbuat dari besi akan cepat korosi, bahan yang terbuat dari kayu akan mudah berjamur dan rapuh, serta rumah juga akan mudah berdebu.
Keberadaan Hewan di Rumah Kosong yang Tidak Terkontroi
Disadari atau tidak, rumah kosong akan menjadi istana baik bagi serangga seperti semut, rayap, dan kecoak maupun hewan pengerat seperti tikus. Selain itu, laba-laba juga tidak luput menjadi “penghuni” rumah kosong kamu dan akan membuat sarangnya dimana-mana. Kebaradaan hewan-hewan ini jika terus dibiarkan tentunya akan mempercepat kerusakan rumah kamu. Berbeda dengan rumah yang berpenghuni, jika ada kemunculan hewan-hewan ini dan sifatnya menggannggu, pasti akan langsung diatasi sehingga menjaga rumah kamu dari gangguan hewan yang bisa saja sangat merusak. Nah, melihat kondisi seperti ini, wajar saja kalau rumah kosong akan lebih cepat mengalami kerusakan bukan?
Jamur, Bakteri, dan Kotoran yang Menumpuk